Senin, 28 November 2011

Berulang

hidup malam
malam kelam,
sepi malam
malam sepi
tak bisa menepi
menepi tak bisa

selalu bisikan sebuah lagu
lagu ia bisikkan, lagu untuknya

lagu tanpa irama
ibarat mata tanpa cahaya

dari kejauhan ayu, merona
tp hati ini patah
sesuatu itukah
membuat matahari tak mampu sinari dunia
acap kali kicauan merdu menjadi kacau

Aku Berkisar Antara Mereka oleh Chairil Anwar

Aku berkisar antara mereka sejak terpaksa
Bertukar rupa di pinggir jalan, aku pakai mata
mereka
pergi ikut mengunjungi gelanggang bersenda:
kenyataan-kenyataan yang didapatnya.
(bioskop Capitol putar film Amerika,
lagu-lagu baru irama mereka berdansa)
Kami pulang tidak kena apa-apa
Sungguhpun Ajal macam rupa jadi tetangga
Terkumpul di halte, kami tunggu trem dari kota
Yang bergerak di malam hari sebagai gigi masa.
Kami, timpang dan pincang, negatip dalam janji
juga
Sendarkan tulang belulang pada lampu jalan saja,
Sedang tahun gempita terus berkata.
Hujan menimpa. Kami tunggu trem dari kota.
Ah hati mati dalam malam ada doa
Bagi yang baca tulisan tanganku dalam cinta
mereka
Semoga segala sypilis dan segala kusta
(Sedikit lagi bertambah cerita bom atom pula)
Ini buktikan tanda kedaulatan kami bersama
Terimalah duniaku antara yang menyaksikan bisa
Kualami kelam malam dan mereka dalam diriku
pula.

Metode Geofisika

Metode Geofisika

Metode eksplorasi geofisika yang akan dibahas pada materi ini yaitu, geolistrik, seismik refraksi, GPR, gravity dan magnetik.
1. Metode Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis)
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati.
Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi  yaitu :
a. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
b. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan sendiri kedalam tanah.
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hokum Ohm yaitu arus yang mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) médium, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = I.R
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai dengan rumus :
R = x/A
Untuk mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga resistivitas semu ρapp (apparent resistivity) dirumuskan oleh :
ρ app = K array . V / I
Dalam pelaksanaan survey dikenal beberapa metoda pengambilan data sesuai dengan peletakan eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap faktor geometri peneletian resistivity yang kita lakukan. Adapun aturan/metoda tersebut antara lain :
  1. Metoda Wenner
  2. Metoda Gradien
  3. Metoda Schlumberger
  4. Metoda Dipole-dipole
  5. Metoda Pole-dipole
Konfigurasi elektroda
Konfigurasi elektroda
Teknik akusisi data resistivity :
- Peralatan yang dibutuhkan :
1. Sepasang elektroda arus dan elektroda potensial
2. Accu (biasanya 12 v, 1 A)
3. Peralatan elektronik pengukuran (spt: Mc-Ohm, Phoenix Technology, Abem Terrameter dll)
- Tennik Pengukuran :
1. Sounding : untuk informasi bawah permukaan secara vertikal (model bumi berlapis)
2. Profilling : untuk informasi bawah permukaan secara mendatar (variasi lateral)
3. Offset Sounding : untuk informasi bawah permukaan profil sounding yang kontinyu secara lateral
- Tahapan akusisi :
1. Tentukan konfigurasi elektroda yang ingin dipakai
2. Pasang elektroda sesuai dengan konfigurasi yang dipilih
3. Ukur besar resistivity semunya
4. Catat hal-hal penting : posisi dan elevasi elektroda, arus dan potensial yang digunakan tiap pengukuran, resistivity semu yang didapat di alat, kondisi geologi dilapangan secara umum
5. Plot pada kurva bi-log antara jarak AB/2 vs resistivity semu yang didapat
demikian penjelasan mengenai metode geolistrik, semoga bermanfaat
2. Metode Seismik Refraksi
Gelombang seismik merupakan gelombang mekanis yang terjadi di bumi baik yang disebabkan secara alami maupun buatan manusia. Adapun pengertian refraksi secara harfiah adalah pembiasan. Sehingga seismic refraksi adalah pembiasan gelombang seismic. Selain refraksi dikenal pula seismic refleksi atau pantulan, namun dalam laporan ini hanya dibahas tentang seismic refraksi karena dalam penelitian yang dilakukan di daerah Seling hanya menggunakan metoda refraksi.
Pada dasarnya dalam metoda ini diberikan suatu gangguan berupa gelombang seismic pada suatu sistem dan kemudian gejala fisisnya diamati dengan menangkap gejala tersebut melalui receiver (geophone). Hal tersebut akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan kedalaman lapisan berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang antara sumber getaran (shot) dan geophone. Adapun waktu yang diperlukan oleh gelombang seismic untuk merambat pada lapisan batuan bergantung besar kecepatan yang dimiliki oleh medium yang dilaluinya tersebut.
Dalam peneletian yang dilakukan di daerah Seling ini metoda seismic refraksi digunakan untuk mengetahui jumlah lapisan yang ada pada daerah tersebut dan diketahui pula nilai densitas dari setiap lapisan sehingga kita dapat memperkirakan karakteristik batuan yang sesuai dengan densitas batuan yang diketahui. Dengan mengetahui jenis batuan yang diperkirakan dari lapisan tersebut kita bisa menduga batuan di lapisan mana yang berkemungkinan menjadi bidang lincir yang menyebabkan pergerakan tanah di daerah Seling tersebut.
Teori Dasar
Dalam penjalaran gelombang seismic yang terjadi di bumi mengikuti beberapa prinsip fisika perambatan gelombang pada suatu medium yaitu :
  1. Prinsip Huygen
Suatu gelombang yang melewati suatu titik akan membuat titik tersebut menjadi sumber gelombang baru dan akan begitu seterusnya.
  1. Prinsip Fermat
Dalam penjalaran gelombang dari satu titik ke titik selanjunya yang melewati suatu medium tertentu akan mencari suatu lintasan dengan waktu tempuh yang paling sedikit.
  1. Prinsip Snellius
Gelombang yang merambat dan melalui medium yang berbeda akan mengalami pembiasan maupun pemantulan. Adapun dalam pembiasan maupun pemantulannya akan mengikuti persamaan berikut :
Sedangkan untuk sudut kritis (q2 = 900) maka persamaannya akan berubah menjadi :
dikarenakan sin 900 = 1
Dalam penjalaran gelombang seismic gelombang yang datang pertama kali adalah gelombang langsung (jaraknya paling kecil) setelah itu adalah gelombang bias dan yang paling terakhir ditangkapa adalah gelombang pantul (refleksi).
Selain prinsip utama penjalaran gelombang sebagaimana dijelaskan sebelumnya dalam metoda refraksi dikenal pula prisip Hagiwara. Metoda Hagiwara ini digunakan untuk menentukan kedalaman suatu lapisan dari daerah yang kita survey yaitu daerah Seling. Ketika digunakan metoda Hagiwara sebagai metoda intrepetasi maka diperlukan suatu pasngan kurva travel time bolak-balik (reciprocal travel time curve) yang direfraksikan dari suatu lapisan pada kedalaman lapisan yang diselidiki.
Akuisisi data
Dalam pengambilan data seismic refraksi agar menghasilkan kualitas data yang bagus dan mengandung bentuk first break yang tajam dapat dilakukan beberapa cara antara lain : stacking, memperbesar kekuatan shoting, dan filtering. Dalam pengambilan data yang menggunakan dinamit sebagai sumber getaran maka perlu diperhatikan tempat yang tepat sehingga energy dinamit dapat terkonversi menjedi energy seismic secara efektif.
3. Metode GPR (Groun Penetrating Radar)
Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar menggunakan gelombang elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada metode seismik refleksi.
Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-3 meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya menjadi rendah.
Ada tiga jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan transiluminasi. Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection Profiling (CRP). Pengukuran velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP) untuk mementukan kecepatan versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga GPR Tomografi.
Teori Dasar
GPR terdiri dari sebuah pembangkit sinyal, antena transmitter dan receiver sebagai pendeteksi gelombang EM yang dipantulkan. Signal radar ditransmisikan sebagai pulsa-pulsa yang tidak terabsorbsi oleh bumi tetapi dipantulkan dalam domain waktu tertentu. Mode konfigurasi antena transmitter dan receiver pada GPR terdiri dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver digabung dalam satu antena. sedangkan moded bistatik bila kedua antena memiliki jarak pemisah.
Transmitter membangkitkan pulsa gelombang EM pada frekuensi tertentu sesuai dengan karaketristik antena tersebut (10 MHz – 4 GHz). Receiver diset untuk melakukan scan yang secara normal mancapi 32-512 scan per detik. Setiap hasil scan ditampilkan pada layar monitor (real-time) sebagai fungsi waktu two-way traveltime, yaitu waktu yang dibutuhkan gelombang EM menjalar dari transmitter, target dan  ke receiver. Tampilan ini disebut radargram.
Fenomena elektromagnetik dapat dijelaskan dengan persamaan Maxwell. Persamaan ini terdiri dari 4 persamaan medan dan untuk tiap-tiap persamaan merupakan hubungan antara medan dengan distribusi sumber yang bersangkutan.
Persamaan yang menghubungkan sifat fisik medium dengan medan yang timbul pada medium tersebut dapat dinyatakan dengan :
Keterangan :
H = intensitas medan magnet (ampere/m)
D = perpindahan listrik (coulomb/m2)
є = permitivitas listrik (farad/m)
σ = konduktivitas (1/ohm-m)
Untuk menyederhanakan masalah, sifat fisik medium diasumsikan tidak bervariasi terhadap waktu dan posisi (homogen isotropi). Maka persamaan Maxwell dapat ditulis sebagai berikut :
Persamaan Maxwel ini adalah landasan berpikir dari perambatan gelombang elektromagnet. Pada material dielektrik murni suseptibilitas magnetik (μ) dan permitivitas listrik (є) adalah konstan dan tidak terdapat atenuasi dalam perambatan gelombang. Tidak sama halnya jika berhadapan dengan material dielektrik yang ada.
Sifat-sifat dari material bumi bergantung dari komposisi dan kandungan air material tersebut. Keduanya ini mempengaruhi cepat rambat perambatan gelombang dan atenuasi gelombang elektromagnet.
Keberhasilan dari metoda GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang tertransmisikan. Perbandingan energi yang direfleksikan disebut koefisien refleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnet dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta dielektrik relatif dari media yang berdekatan. Hal ini dapat terlihat pada persamaan berikut :
Keterangan :
V1 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 1
V2 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 2 , dan V1 < V2
є1 dan є2 = konstanta dielektrik relatif lapisan 1 dan lapisan 2
Dalam semua kasus, besarnya R terletak antara -1 dan 1. bagian dari energi yang ditransmisikan sama dengan 1-R. Persamaan diatas daplikasikan untuk keadaan normal pada permukaan bidang datar. Dengan asumsi tidak ada sinyal yang hilang sehubungan dengan amplitudo sinyal.
Jejak yang terdapat pada rekaman georadar merupakan konvolusi dari koefisien refleksi dan impulse georadar ditunjukkan oleh persamaan :
Keterangan :
r(t)  = koefisien refleksi
A(t) = amplitudo rekaman georadar
F(t) = impulse radar
n(t) = noise radar
Besar amplitudo rekaman georadar r(t) akan tampak pada penampang rekaman georadar berupa variasi warna. Refleksi atau transmisi di sekitar batas lapisan menyebabkan energi hilang. Jika kemudian ditemukan benda yang memiliki dimensi yang sama dengan panjang gelombang dari sinyal gelombang elektromagnet maka benda ini menyebabkan penyebaran energi secara acak. Absorbsi ( mengubah energi elektromagnet menjadi energi panas ) dapat menyebabkan energi hilang. Penyebab yang paling utama hilangnya energi karena atenuasi fungsi kompleks dari sifat lstrik dan dielektrika media yang dilalui sinyal radar. Atenuasi (α) tergantung dari konduktifitas (σ), peermeabilitas magnetik (μ), dan permitivity (є) dari media yang dilalui oleh sinyal dan frekuensi dari sinyal itu sendir (2πf). Sifat bulk dari material ditentukan oleh sifat fisik dari unsur pokok yang ada dan komposisinya.
4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Adapun tahapan dari metode ini yaitu :
1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh kasus : LaCoste & Romberg Model G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada titik pengukuran, taruh gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap permukaan, buka kunci bandul, baca perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.

Kamis, 27 Oktober 2011


Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. Seringkali –bahkan hampir pasti– terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur. Ada juga kendala ketidaklengkapan data atau malah kurang alias tidak cukup. Namun demikian, dengan analisis data yang paling mungkin, kita berupaya memperoleh informasi yang relatif valid berdasarkan keterbatasan data yang kita miliki. Dalam melakukan analisis, sejumlah informasi mengenai kegiatan akuisisi data juga diperlukan, antara lain: berapakah nilai sampling rate yang optimal? Berapa jumlah data yang diperlukan? Berapa tingkat akurasi yang diinginkan? Selanjutnya –masih bagian dari proses analisis– model matematika yang cocok mesti ditentukan yang mana akan berperan ketika menghubungkan antara data lapangan dan distribusi parameter fisis yang hendak dicari. Setelah proses analisis dilalui, langkah berikutnya adalah membuat model bawah permukaan yang nantinya akan menjadi modal dasar interpretasi. Ujung dari rangkaian proses ini adalah penentuan lokasi pemboran untuk mengangkat sumber daya alam bahan tambang/mineral dan oil-gas ke permukaan. Kesalahan penentuan lokasi berdampak langsung pada kerugian meteril yang besar dan waktu yang terbuang percuma. Dari sini terlihat betapa pentingnya proses analisis apalagi bila segala keputusan diambil berdasarkan data eksperimen.

Prinsip-prinsip (konsep) dasar eksplorasi tersebut antara lain :
1.  Target eksplorasi
·         Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan
·         Pencarian model-model geologi yang sesuai
2.  Pemodelan eksplorasi
·         Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi,
·         Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan, serta
·         Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang diperoleh.

Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar ekonomis dan perancangan (desain) yaitu :
1.  Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.
2.  Efisien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
3.  Cost-beneficial ; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable). Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa bahan galian yaitu Mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi batuan, proses-proses geologi (tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan bahan galian.

Beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi :
1.  Rencana pemetaan, mencakup ;
·         Perencanaan lintasan,
·         Perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional.
2.  Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup ;
·         Perencanaan lintasan,
·         Perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record data), yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.
3.  Perencanaan sampling melalui pembuatan paritan uji, sumuran uji, pemboran eksplorasi, yang mencakup :
  • Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pemboran eksplorasi,
  • Interval/spasi antar paritan (lokasi),
  • Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor,
  • Keamanan (kerja dan lingkungan),
  • Interval/metode sampling, dan
  • Tenaga kerja
        yang didasarkan pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan         endapan di permukaan.
4.  Perencanaan pemboran inti, meliputi :
·         Target tubuh bijih yang akan ditembus,
·         Lokasi (berpengaruh pada kesampaian ke titik bor dan pemindahan (moving) alat),
·         Kondisi lokasi (berpengaruh pada sumber air, keamanan),
·         Kedalaman masing-masing lubang,
·         Jenis alat yang akan digunakan, termasuk spesifikasi,
·         Jumlah tenaga kerja,
·         Alat transportasi, dan
·         Jumlah (panjang) core box.
Sedapat mungkin, pada masing-masing perencanaan tersebut telah mengikutkan jumlah/besar anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, prinsip dasar dalam penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi beberapa faktor lain, seperti :
1.  Grid density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka grid density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat.
2.  Persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada batubara ; syarat jarak untuk klasifikasi terukur (measured) £ 400 m antar titik observasi.

Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuhi strategi pengelolaan suatu proyek/pekerjaan eksplorasi, antara lain :
1.  Memperkecil resiko kerugian,
2.  Memungkinkan penghentian kegiatan sebelum meningkat pada tahapan selanjutnya jika dinilai hasil yang diperoleh tidak menguntungkan
3.  Setiap tahapan dapat melokalisir (menambah/mengurangi) daerah target sehingga probabilitas memperoleh keuntungan lebih besar, dan
4.  Memungkinkan penganggaran biaya eksplorasi per setiap tahapan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
1.  Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
2.  Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3.  Pengukuran lapangan
4.  Pembuatan peta-peta geofisika
5.  Penarikan garis-garis isoanomali
6.  Penggambaran profile
7.  Interpretasi anomaly

Metode-metode dalam geofisika adalah sebagai berikut :
1.  Metoda Gaya Berat
Secara umum metoda gaya berat merupakan metoda geofisika yang mengukur variasi gaya berat (gravitational) di bumi. Metoda ini jarang digunakan pada tahapan lanjut eksplorasi bijih, namun cukup baik digunakan untuk mendefinisikan daerah target spesifik untuk selanjutnya disurvei dengan metoda-metoda geofisika lain yang lebih detil.
Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (density)  antar batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan menyebabkan terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Adanya gangguan ini disebut sebagai anomali gaya berat. Karena perbedaan medan gayaberat ini relatif kecil maka diperlukan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Alat ukur yang sering digunakan adalah Gravimeter. Alat pengukur gayaberat di darat telah mencapai ketelitian sebesar ±0.01 mGal dan di laut sebesar ±1 mGal.
Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali densiti.
      Prosedur Lapangan
Targetan observasi harus mempunyai kontras densiti yang jelas (significant) agar dapat dideteksi oleh gravimetri. Grid (lintasan) yang umum digunakan cukup lebar yaitu antara 200 m s/d 1 km (500 ft s/d 1 mil). Setiap titik pengamatan diusahakan bebas dari angin, pohon-pohon, pengaruh (getaran) tanah, dll. Elevasi setiap titik observasi harus diketahui dengan akurat karena akan diperhitungkan dalam pengkoreksian hasil pembacaan alat. Begitu juga dengan waktu setiap pengukuran.
      Koreksi Hasil Observasi
        Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa, harga pengukuran gayaberat   di permukaan bumi dipengaruhi oleh 5 faktor. Sedangkan dalam melakukan   survei gayaberat diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas bawah     permukaan, sehingga pengaruh 4 faktor lainnya (lintang, ketinggian,     topografi, pasang surut) harus direduksi atau dihilangkan dari harga     pembacaan alat.
a.   Koreksi lintang (latitude)
            Koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi.
b.   Koreksi elevasi (Free-Air Correction)
            Koreksi ini merupakan koreksi terhadap pengaruh ketinggian pengukuran terhadap medan gravitasi bumi.
c.   Koreksi Bouguer (Bougeur correction)
            Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat                    dengan bidang referensi
d.   Koreksi topografi (Terrain correction)
            Koreksi topografi, Tc, adalah koreksi pengaruh topografi terhadap                 gayaberat  pada titik amat, akibat perbedaan ketinggian antara titik                    observasi dengan base.
      Anomali Bouguer
        Merupakan anomali yang dicari dengan cara mereduksi hasil pengukuran         lapangan dengan koreksi-koreksi seperti yang telah diuraikan di atas.

2.  Metoda Magnetik
Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir sebaran bijih. Disamping aplikasi landsung tersebut, metoda magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar, kontak intrusi, dll).
Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
2.1Sifat Umum Kemagnetan Batuan
Medan magnet bumi secara sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi (penyimpangan terhadap arah horizontal).
Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi (internal field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi, yang merupakan target didalam eksplorasi geofisika, dan medan dari luar bumi (external field).
Karena medan magnet dari dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka medan ini sering juga disebut sebagai medan utama yang dihasilkan oleh adanya aktivitas di dalam inti bumi bagian luar (salah satu konsep adanya medan utama ini adalah dari teori dinamo).
2.2Kerentanan (susceptibilities) Batuan
Kerentanan magnetik merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek geofisika.
Telah diketahui bahwa adanya medan magnet bumi menyebabkan terjadinya induksi magnetik yang besarnya adalah penjumlahan dari medan magnet bumi dan magnet batuan dengan kerentanan magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini adalah total medan magnet yang terukur oleh magnetometer apabila remanan magnetiknya dapat diabaikan.
2.3Penyajian Data Lapangan
Hasil pengukuran oleh magnetometer umumnya disajikan dalam bentuk Peta Anomali Magnetik dengan kontur yang mencerminkan harga anomali yan sama. Dari peta ini, untuk kepentingan eksplorasi masih memerlukan proses lebih lanjut untuk memperoleh daerah targetan atau daerah prospek.
2.4 Interpretasi

3.  Metoda Potensial Diri (Self Potential)
Metoda potensial diri pada dasarnya merupakan metoda yang menggunakan sifat  tegangan alami suatu massa (endapan) di alam. Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang diberikan oleh metoda potensial diri ini tidak dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan bijih tanpa ada pemastian dari metoda lain atau pemastian dari kegiatan geologi lapangan.
Karena pengukuran dalam metoda potensial diri diperoleh langsung dari hubungan elektrik dengan bawah permukaan, maka metoda ini tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang mempunyai sifat pengantar listrik yang tidak baik (isolator), seperti batuan kristalin yang kering.
Potensial diri yang ada di alam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
·         The small background potenstials, yang mempunyai interval (fraksi) sampai dengan puluhan mV. Potensial alami ini juga dapat bernilai minus.
·         Potensial mineralisasi, yang mempunyai orde dari ratusan mV sampai dengan ribuan mV.
Ada dua alternatif dalam melakukan pengukuran metoda potensial diri ini :
·         Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi bergerak pada lintasannya.
·         Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak bersamaan secara simultan, katakanlah dengan interval 50 m.

4.  Metoda Tahanan Jenis (Resistivity)\
Metoda geolistrik adalah salah satu metoda geofisika untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan, yaitu dengan mempelajari sifat aliran listrik pada batuan di bawah permukaan bumi. Penyelidikan ini meliputi pendeteksian besarnya medan potensial, medan elektromagnetik dan arus listrik yang mengalir di dalam bumi baik secara alamiah (metoda pasif) maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (metoda aktif) dari permukaan.Dengan metoda elektrik (salah satunya tahanan jenis) mempunyai prinsip dasar mengirimkan arus ke bawah permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di permukaan. Hanya saja perlu diingat bahwa untuk daerah dengan formasi yang bersifat isolator metoda elektrik ini tidak efektif.
      Faktor Geometri
Dalam melakukan eksplorasi tahanan jenis (resistivitas) diperlukan pengetahuan secara perbandingan posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan letak titik tersebut akan mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur. Besaran koreksi terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan faktor geometri. Faktor geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara elektroda potensial MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus AB
      Konfigurasi Susunan Alat
Untuk mempermudah pekerjaan dan perhitungan interpretasi, penempatan elektroda diatur menurut aturan tertentu. Beberapa aturan tersebut antara lain :
·         Metoda Wenner
Keuntungan dan keterbatasan metoda Wenner :
o   Sangat sensitif terhadap perubahan lateral setempat (gawir/lensa setempat)
o   Karena bidang equipotensial untuk benda homogen berupa bola, data lebih mudah diproses atau dimengerti
o   Jarak elektroda arus dengan potensial relatif lebih pendek dari  sehingga daya tembus alat sama lebih besar
o   Memerlukan tenaga/buruh lebih banyak.
·         Metoda Schlumberger
Keuntungan dan keterbatasan metoda Schlumberger :
o   Tidak terlalu sensitif terhadap adanya perubahan lateral setempat, sehingga metoda ini dianjurkan untuk penyelidikan dalam

Minggu, 23 Oktober 2011

SALAM 6 JARI DARI MC UNTUK MU

VIDEO MC LIBAS MU 6-1 DI OLD TRAFFOD 

Manchester City menunjukkan sebagai yang terbaik kali ini dalam pertandingan derby usai mengalahkan rival satu kota Manchester United 6-1 di Stadion Old Trafford, Minggu (23/10) malam WIB.

Kekalahan itu juga membuat United menelan kekalahan pertamanya pada musim 2011/12. Sedangkan City, bersama Newcastle United, belum pernah menderita kekalahan. Raihan tiga angka membuat City juga meninggalkan United dengan keunggulan lima poin.


Dalam pertandingan ini, manajer City Roberto Mancini kembali mengandalkan striker Mario Balotelli yang telah melesakkan empat gol dalam empat laga terakhirnya. Balotelli juga yang menjadi bintang ketika mengalahkan United di semi-final Piala FA pada April lalu.

Di lain sisi, kiper United David De Gea kembali berdiri di bawah mistar Setan Merah setelah absen di Liga Champions. Manajer Sir Alex Ferguson tidak mengubah komposisi barisan pertahanan seperti ketika menahan imbang Liverpool di Anfield.

Ferguson juga menurunkan striker Wayne Rooney yang absen sejak insiden di kualifikasi Piala Eropa 2012 lalu. Javier 'Chicarito' Hernandez dan Nemanja Vidic masuk bangku cadangan.

Walau tampil di Old Trafford, City justru yang menguasai permainan. Tuan rumah masih bisa mengimbangi permainan tim tamu. Kendati demikian, City beberapa kali menghadirkan ancaman di barisan pertahanan United.

Di babak pertama ini, lini tengah United selalu kalah bertarung dengan gelandang City. Peranan David Silva sangat sentral bagi City, dan pemain asal Spanyol itu bermain cemerlang.

Silva mengawali proses terjadinya gol pertama City. Sodorannya kepada James Milner diteruskan kepada Balotelli. Penyerang asal Italia ini pun dengan leluasa menceploskan bola ke gawang De Gea. Skor ini bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, United sudah harus bermain dengan sepuluh orang, menyusul kartu merah yang diterima bek Jonny Evans setelah melakukan pelanggaran terhadap Balotelli di depan kotak
penalti.

Unggul jumlah pemain membuat City memperlihatkan dominasnya atas United. Kerja sama Silva, Milner dan Balotelli menjadi momok bagi United. Pada menit ke-61, Silva memberikan bola kepada Milner di sisi kiri pertahanan United. Milner selanjutnya memberikan umpan ke Balotelli untuk menundukkan De Gea.

Delapan menit berselang, giliran Sergio Aguero yang memperbesar keunggulan City. Milner menyodorkan bola kepada Micah Richards, yang dilanjutkan dengan umpan kepada Aguero. Pemain asal Argentina ini pun menjebol gawang United.

Pada menit ke-82, United mampu memperkecil ketertinggalan mereka. Kerja sama Darren Fletcher dan Hernandez membuat pertahanan City lengah. Tendangan Fletcher dari luar kotak penalti merobek jala Joe Hart.

Namun upaya United untuk mengejar ketertinggalannya sirna setelah dua gol Edin Dzeko dan satu gol Silva pada masa injury time menutup laga menjadi skor 6-1.
 


Kamis, 20 Oktober 2011

Tetapkanlah Suatu Pilihan

Penampilan seorang ahli filsafat sangat anggun dan terpelajar, berpakaian necis, membuat banyak wanita mabuk kepayang. Pada suatu hari, ada seorang wanita cantik mengetok pintu rumahnya, wanita itu berkata, "jadikan saya sebagai istri kamu, jangan sampai salah, kamu akan kehilangan kesempatan mencintai seorang wanita yang sangat mencintai kamu."

Ahli filsafat itu sangat tersentuh hatinya tapi ia tetap berkata, "beri aku waktu untuk berpikir." Ahli filsafat itu menggunakan suatu ilmu analis memecahkan suatu masalah, ia analisa dengan cermat, kalau kawin untungnya bagaimana? kalau tidak kawin baiknya dimana? akhirnya ia mendapat kenyataan baik buruknya seimbang, maka ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat, maka ia terjerumus dalam masa bimbang yang panjang.

Meskipun ia menggunakan rumus yang lebih canggih, ia tetap menghadapi kesulitan untuk memilih salah satu diantaranya, akhirnya ia mendapat suatu kesimpulan, manusia kalau menghadapi pilihan yang sulit, ia harus memilih sesuatu yang belum pernah terjadi atau dialami oleh dirinya.

Kalau tidak kawin saya kan sudah mengalami, kalau kawin bagaimana? saya kan belum pernah merasakan, makanya kawin saja, saya harus meluluskan permintaan dari wanita itu,m aka ahli filsafat datang ke rumah Si wanita cantik itu, ia berkata kepada orang tua gadis itu, "anakmu dimana?"

Tolong sampaikan kepadanya, saya sudah memikirkan matang sekali, saya berjanji akan mengawininya, orang tua dari si gadis itu menjawab dengan enteng, "kamu telah terlambat datang sepuluh tahun, anak saya sekarang sudah mempunyai 3 anak yang lucu-lucu dan cantik, mendengar ini semua ahli filsafat terhentak duduk kembali dalam kursi, semangatnya seperti terbang di awang-awang. Dia merasa dirinya sangat pintar tapi yang didapatnya adalah sebuah penyesalan.

Setelah itu ahli filsafat strees dan terjangkit penyakit, mendekati ajalnya ia meninggalkan sebuah penilaian terhadap kehidupan manusia, kalau kehidupan bisa dibagi dalam dua bagian, filosofi bagian atas kehidupan manusia adalah jangan ragu-ragu dan falsafah bagian bawah kehidupan manusia adalah tidak menyesal.
Geologi Struktur

HIDROLOGI-TENTANG-INFILTRASI

HIDROLOGI TENTANG HUJAN
PROSES-PROSES GEOLOGI DAN PERUBAHAN BENTANG ALAM
Chord Hanya Bermodal Cinta by Eric

Bermodal Cinta by Eric

     A                 F#m
saat pertama kali ku dengar suaramu
     D                 E
hati kecil ku berkata ada sesuatu
       A                 F#m
mungkinkah dia gadis terakhir untukku
       D             E
yang selama ini ku dambakan

       A                     F#m
sampai akhirnya ku kenal kau lebih jauh
       D                  E
hingga aku yakin kamu lah yang terindah
      A                  F#m
meski dinginnya sikapmu akan tingkahku
  D              E
sedikit pun aku tak peduli

     F#m        C#m
beri senyumanmu di depanku
    D             E 
semakin membuatku penasaran
     F#m           C#m
berharap nanti kau ku miliki
   Bm              E
sampai di ujung senja

    D                      A
maafkanlah sayang bila kau tak berkenan
        D                F#m
mungkin aku hanya lelaki hina
     D                  C#m             E
bermodalkan cinta tulus kesetiaan kepadamu

    D                         A
sebisanya kan ku senangkan kau selalu
      D                   F#m
meski hanya dengan sebuah lagu
     D                  C#m              E
lagu tentang cinta cintaku padamu saat ini

[interlude] Bm F#m D E F#

    E                      B
maafkanlah sayang bila kau tak berkenan
        E                G#m
mungkin aku hanya lelaki hina
     E                  D#m             F#
bermodalkan cinta tulus kesetiaan kepadamu

    E                         B
sebisanya kan ku senangkan kau selalu
      E                   G#m
meski hanya dengan sebuah lagu
     E                  D#m              F
lagu tentang cinta cintaku padamu saat ini

satu bintang by antique

[intro] C G Am G F F 2x
        
C     G          Am       G    F
kau selalu mempermainkan hatiku
C         G        Am        G      F
hingga membuat diriku merasa tertipu
       Dm        G      
ooh... kau pun harus mengerti
Dm               G
semua cinta yang kumiliki

[chorus]
                    C       Em
mungkin hanya ada satu bintang
     Am        G       F 
yang dapat menghiasi hatimu
                         Dm  A/C#m
dan jangan pernah engkau siakan
  C       Bm          G     G7
seseorang yang ada di hatimu

                    C       Em
pastikan hanya ada satu bintang
     Am      G       F
yang slalu menyinari jalanmu
                    Dm  A/C#m
hingga akhirnya kau sadari
  C       Bm          G     G7
dirikulah yang ada di hatimu

[interlude] Am Em F Dm G

       Dm        G      
ooh... kau pun harus mengerti
Dm               G
semua cinta yang kumiliki