Intro : Cm G# 4X
Cm Gm
Aku slalu bernyanyi
C# C Fm C Fm Bb
Lagu yang engkau ciptakan, kau nyanyikan
Cm Gm
Dan aku slalu ikuti
C# Gm Fm Gm Fm Bb
Semua cerita tentangmu, hari-harimu
D# D#m G# G
Kau jadi inspirasiku, semangat hidup
Cm C G#
Dikala aku sedih, dikala aku senang
Cm G#
Saat sendiri dan kesepian
Fm E D#
Kau bintang dihatiku
intro D# G# 2X
Cm Gm
Apapun yang kau lakukan
C# C Fm Cm Fm Bb
Baik dan buruk bagiku tetap indah
Cm Gm
Tak satupun alasan
C# Gm Fm Gm Fm Bb
Untuk melupakanmu, meninggalkanmu
D# D#m G# G
Aku slalu berdiri menunggumu
Cm
Dikala engkau terbang
C G#
Dikala engkau jatuh
Cm C B
Sampai mati ku kan tetap setia
D# D#m G# G
Aku slalu berdiri diblakangmu
Cm
Dikala kau dipuja
C G#
Dikala kau dihina
Cm G#
Sampai mati ku kan tetap membela
Fm E D# G#
Kau tetap bintang ku
Fm E D# G#
Kau lah superstar ku
Minggu, 24 Juni 2012
PENGERTIAN DAN GAMBARAN UMUM BGI
PENGERTIAN DAN GAMBARAN UMUM BGI
A. DEFINISI BAHAN GALIAN INDUSTRI
Bahan
Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali mineral
logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir
industri dan konstruksi termasuk juga minerallogam yang bukan untuk
dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan
lainnya.
B. KLASIFIKASI BAHAN GALIAN INDUSTRI
Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1. Bahan
galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari :
Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal,
antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian
radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
2. Bahan
galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi,
mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga,
timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut,
yteium, rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium,
korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit, flouspar, barit, yodium,
brom, khlor, belerang.
3. Bahan
galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C
terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk,
mika, grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata,
batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit,
tanah diatomea, tanah serap, batu apung, trass, obsidian, marmer,
batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt,
trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur
mineral golongan A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi
pertambangan.
Bahan
galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,
walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.
C. CIRI UMUM PENGUSAHAAN BAHAN GALIAN INDUSTRI
Adapun ciri-ciri umum pengusahaan Bahan Galian Industri meliputi :
- Digunakan untuk bahan industri serta konstruksi.
- Pengolahan & penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar dpt digunakan peralatan canggih.
- Produk dipasarkan lokal akan mudah.
- Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil.
- Perijinan relatif lebih mudah.
- Masalah lingkungan kurang diperhatikan.
- Masalah utama pada modal management, Pengolahan dan Pasar.
- Harga relatif mudah (kecuali dibentuk seni).
SISTEM PENAMBANGAN BGI DAN PERMASALAHANNYA
A. TUJUAN PENAMBANGAN BGI
Tujuan Penambangan Bahan Galian Industri adalah untuk dapat menghasilkan produksi bahan galian industri yang sesuai dengan pesanan pasar.
B. SISTEM PENAMBANGAN
Penambangan Bahan Galian Industri menggunakan Sistem Secara Tambang Terbuka Maupun Tambang Bawah Tanah.
1. Tambang
Terbuka : Semua Kegiatan Penambangan dilakukan sipermukaan tanah/bumi.
Pada kegiatan penambangan ini khususnya untuk bahan galian industri
dinamakan Quarry mining. Berdasarkan produk yang dihasilkan, letak dan
bentuknya Quarry dibagi menjadi :
a. Quarry tipe sisi bukit (Side Hill Type), dengan Lereng Yang berjenjang.
b. Quarry
tipe lubang galian (Pit Type), Quarry yang endapannya terletak dibawah
permukaan dan topografinya mendatar sehingga setelah ditambng akan
membentuk cekunga (Pit) Berjenjang.
2. Tambang
Bawah Tanah : Dikenal dengan istilah Lubang Tikus (Geophering), Disebut
pula sebagai lubang marmot, biasa diterapkan untuk endapan bahan galian
industri atau urat bijih dengan bentuk dan ukuran tidak teratur serta
tersebar tidak merata. Arah penambangannya mengikuti arah bentuk endapan
atau urat bijih yang ditambang. Contohnya Tambang Phospat Di Ciamis
(Jawa Barat) , dan Gipsum Di Ponorogo (Jawa Timur).
Secara Umum Aktivitas Pertambangan Yang dilakukan meliputi :
a. Eksplorasi
Dimaksudkan
untuk mengetahui kualitas dan kuantitas Bahan Galian serta
penyebarannya (sifat fisik, kimia, cadangan, kadar) dgn tahapan :
pemetaan, pembuatan sumur uji, analisis dan perhitungan.
b. Penambangan
Tambang
harus berwawasan lingkungan dengan tahapan : pembabatan, pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk, pembongkaran pemuatan pengangkutan, kegiatan
lingkungan hidup. Peralatan yang sering digunakan meliputi secara
sederhana : linggis, sekop, cangkul sedangkan yang modern menggunakan
bulldozer, powershovel, pemboran peledakan.
c. Pengolahan:
1. Peremukan/
penggilingan, sizing : untuk mendpatkan ukuran yang sesuai dengan
permintaan pasar (andesit, asbes, mangaan, bentonit)
2. Pencucian, sluicing, siklon, magnetik separation : agar bersih dari kotoran (pasir kwarsa, psr besi, psr kali)
3. Flotasi : agar memenuhi persyaratan kadar (feldspar)
C. PERMASALAHAN
Dalam proses penambangan bahan galian industri permasalahan yang sering timbul meliputi :
1. Modal yang kurang mencukupi untuk memulai usaha penambangan.
2. Area
tempat pembuangan tanah penutup yang kurang efisien sehingga
menyebabkan terjadinya penumpukan pada suatu area yang menyebabkan
kerusakan lingkungan.
3. Pada operasi peledakan sering menimbulkan flying rock (Batu Melayang) yang menyebabkan Kerusakan pada perumahan sekitar tambang.
4. Pada penambangan tradisional sering terjadinya kecelakaan kerja dikarenakan tidak adanya good mining practise.
D. CARA PEMECAHAN MASALAH
1. Penyediaan modal dari koperasi-koperasi desa untuk bekerja sama dengan masyarakat untuk melakukan operasi penambangan.
2. Diperlukan perencanaan yang baik untuk tempat area pembuangan tanah penutup sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
3. Diperlukan analisis terhadap bahan peledak serga metode yang digunakan agar tidak menimbulkan flying rock.
4. Diperlukan penyuluhan tentang tambang tradisional agar good mining practise tercipta.
BAHAN GALIAN INDUSTRI
Tujuan
dari pengolahan bahan galian industri yaitu untuk memisahkan
mineral-mineral berharga dengan pengotor sehingga akan didapatkan hasil
dan mutu yang baik.
B. SISTEM PENGOLAHAN
Pada dasarnya Proses Pengolahan Bahan galian terdiri dari Preparasi, Konsentrasi dan Dewatering.
1. Preparasi
Merupakan Proses persiapan sebelum dilakukan konsentrasi. Proses Ini meliputi :
a. Kominusi,
Ialah proses reduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari
ukuran semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing dan grinding.
Grinding digunakan untuk proses basah dan kering sedangkan crushing
digunakan untuk proses kering saja. Selain
itu kominusi dimaksudkan juga untuk meliberasi bijih yaitu proses
pelepasan mineral berharga dari mineral pengotornya. Untuk melakukan hal
ini dibutuhkan crushing dan grinding mill.
b. Sizing ialah pengelompokan mineral, dapat dilakukan dengan cara:
1. Screening yaitu pemisahan besar butir berdasarkan lubang ayakan sehingga besarnya seragam. Alat yang digunakan Screen.
2. Classifying
yaitu pemisahan besar butir mineral berdasarkan atas kecepatan jatuh
mineral dalam suatu media seperti air, media sehingga hasilnya tidak
seragam. Alat yang digunakan Clasifier.
2. Konsentrasi
Merupakan
proses pemisahan mineral berharga dengan mineral tidak berharga
sehingga diperoleh kadar yang lebih tinggi. Cara pemisahannya
berdasarkan :
a. Specific Gravity Merupakan Konsentrasi Berdasarkan berat jenisnya.
b. Magnetic
Susceptibility , Pemisahan berdasarkan kuat dan lemahnya sifat
kemagnetan pada suatu mineral. Alat yang digunakan Magnetic Separator.
c. Conductivity, Pemisahan Berdasarkan Sivat Konduktor dan Non Konduktor. Alat yang digunakan High tension Separator.
d. Sifat permukaan, Pemisahan berdasarkan sifat sensitivitas terhadap gelembung udara. Prosesnya dinamakan Flotasi.
e. Pemisahan Manual berdasarkan warna dan kilap pada batuan.
3. Dewatering
Merupakan Proses pemisahan antara cairan dengan padatan :
a. Thickening, proses pemisahan antara padatan dengan cairan berdasarkan cepat pengendapan partikel mineral pada pulp.
b. Filtrasi, merupakan proses pemisahan antara padatan dan cairan dengan penyaringan .
c. Drying, Merupakan proses penghilangan air dari padatan dengan pemanasan.
C. Usaha peningkatan nilai tambah
Pada Bahan Galian Industri Ada Beberapa Peningkatan Mutu Pada bahan galian sehingga didapat hasil yang maksimal, Diantaranya :
- Pemurnian dengan sistem konsentrasi
- Peningkatan kadar suatu unsur dengan proses kimia
- Peningkatan sifat kimia dengan pembakaran dan pengaktifan kimia
- Peningkatan sifat fisika dengan pemecahan dan delaminasi
- Peningkatan bentuk permukaan dengan pemolesan
Langganan:
Postingan (Atom)